Saturday, November 17, 2007

Tumpas Rasul Palsu

Al-Qiyadah Al-islamiah namanya cukup keren. Kepemimpinan islam , kira2 demikian maknanya. Meski sudah bergerak sejak 2000, tapi aliran yang dipimpin abdus alias Ahmad Moshaddeq ini belum lama memproklamasikan diri. Ahmad Moshaddeq, mengaku sebagai rasul sejak 23 juli 2006 setelah bertapa di Gunung Bunder, Bogor, selama 40 hari 40 malam.

dalam kurun waktu tak lebih dari 7 tahun, al-Qiyadah al-Islamiah sukses menjaring banyak banyak penganut. "Saat ini penganut kami mencapai 50 ribu orang yang tersebar diberbagai daerah. Ada di Batam, lampung, Padang, Yogya dan tempat2 lain", papar Mudzakkir kepada sabili.

Dalam struktur al-Qiyadah al-Islamah, Mudzakkir adalah orang nomor 2 setelah pimpinannya, Ahmad Moshaddeq. "Posisi saya seperti harun dimata Musa", imbuhnya seraya mengaku sebagai sahabat "rasul" karena dia bergaul langsung dengan Ahmad Moshaddeq yang dianggap nabi.

Di daerah Sumatera Barat, aliran ini sudah lama meresahkan warga. "Sebelum ramadhan , kami mendapatkan laporan ada 6 orang yang masuk kedalam aliran ini", kata Irfansi Abidin dari Komite Persiapan Penegakkan Syariat Islamiah (KPPSI) Sumatera Barat.

Di Sumatera Barat ada sekitar 3 ribu orang yang sudah menjadi anggita al-Qiyadah. "Kami mendapatkan dukungan dari Kejaksaan Tinggi (Kajati) untuk memberantas aliran ini. "tambah Irfandi pada sabili".

Jamaah aliran ini bukan hanya di Padang, tapi juga di Pesisir Selatan, Bukit Tinggi dan Payakumbuah. bahkan anggotanya jg ada yg berasal dari mahasiswa Univ. Andalas, IAIN Imam Bonjol dan Univ. Negeri Padang sendiri. Di Padang sebdiri, ada 3 titik markas al-Qiyadah. Yaitu, dijalan Dr Sutomo, Jl Adinegoro, Jl H agus salim sawahan.


"Ini sebagai skenario tg bertujuan merusak citra daerah2 yang berbasis islam, seperti Padang yang terkenak dengan semboyan, adat basandi syara', syara' basandi kitabullah', papar Irfandi. menurutnya, dalam waktu dekat, ormas-ormas islam bertekad akan membersihkan padang dari segala aliran sesat.


Kordinator lapangan Aksi penggrebekan di Padang, M. Shiddiq, menemukan 12 orang anggota al-Qiyadah yang perempuannya tidak pakai jilbab. Mereka menggunakan ruko sbgi markas, ironisnya dari 12 orang ini, 9 orang dilepaskan dan dijadikan tahanan kota ( sungguh terlalu).

Kesesatan al-qiyadah sebagai hasil penelitian MUI dan kesimpulan dari Mudzakkir kepada sabili, diantaranya : tidak mewajibkan sholat 5 waktu. "Kami bukan tidak mewajibkan, tapi kondisinya belum wajib, " ujar Mudzakkir. selain itu, ia juga menyatakan, Muhammad saw, bukan nabi terakhir. kalimat syahadatpun berbeda dgn yg seharusnya diikrarkan umat islam. aliran ini mengajarkan syahadat baru, yaitu "Asyadu alla ilaha illa Allah wa asyhadu anna Masih al Mau'ud Rasul Allah".


Dalam memaparkan ide2nya, aliran ini jg lbh bnyak menggunakan ayat Al-Quran yg ditafsirkan sesuai keinginannya, sementara hadist dikesampingkan. selama 3 jam berbicara dikantor sabili, ia selalu mengutip ayat Al-Quiran dan tdk satupun hadist. bahkan justru cenderung byk menutip ayat2 injil. tak heran kalo' aliran ini dianggap mencampur adukkan ajaran islam dan kristen.


Sebenarnya, MUI lewat keputuisan fatwa 04 3 oktober 2007 menyatakan aliran ini sesat. Pihak al-qiyadah sendiri mengaku menyangkal & telah mendatangi MUI psat. "kami hanya diterima staf MUI", ujar salah seorang pengikut aliran sesat ini.

Harapan umat islam dan ormas islam mulai menuai hasil. Selasa, 30 oktober 2007 pimpinan al-Qiyadah dikabarkan ditangkap & berada di Polda Metrojaya DKI Jakarta. Sebuah aliran yg mengklaim memiliki anggota 50rb, tak cukup dng menangkap "rasulnya" saja. harus ditumpas ampe akar2nya.



Sumber Berita :
"Dikutip dari Majalah Sabili No.9 TH. XV NOVEMBER 2007/5 DZULQAIDAH 1428"

No comments: