Monday, December 22, 2008

BERSAMA IBU "AKU" BANGKIT

Sepanjang sejarah peradaban hidup manusi, peran seorang ibu sangat besar dalam mewarnai dan membentuk dinamika zaman. Lahirnya generasi-generasi bangsa yang unggul dan kreatif, penuh inisiatif, bermoral tinggi, bervisi kemanusiaan, beretos kerja handal dan berwawasan luas, tidak luput dari sentuhan peran seorang ibu sebagai insan pendidik utama. Ibulah orang yang pertama kali memperkenalkan, mensosialisasikan, menanamkan dan mengakarkan nilai-nilai agama, budaya, moral, kemanusiaan, pengetahuan dan keterampilan dasar serta nilai-nilai luhur lainnya kepada seorang anak.
Dengan kata lain, peran ibu sebagai pencerah peradapan, "pusat" pembentukan nilai, atau penafsiran makna kehidupan, tak seorangpun meragukannya. Hanya malin kundang saja yang arogan dan menihilkan peran seorang ibu dalam menterjemahkan tentang "memanusiakan" dirinya.
Namun, seiring gerak peradaban, peran ibu sebagai pencerah peradaban bakal menemui tantangan yang semakin berat. Setidaknya ada dua tantangan besar yang harus dihadapi oleh seorang ibu di tengah dinamika peradaban global.
* Tantangan internal dalam lingkungan keluarga yang harus tetap menjadi sosok feminim yang lembut, penuh perhatian dan kasih sayang, serta sarat sentuhan cinta yang tulus kepada suami dan anak-anak
* Tantangan eksternal diluar "pagar" rumah tangga seiring tuntutan zaman yang semakin terbuka terhadap masuknya nilai-nilai global yan menuntut dirinya untuk tetap bersikap "keibuan" seiring menempatkan diri sebagai filterasi dalam memagari pendidikan keluarga khususnya anak-anak.
Dalam menyikapi dan menyiasati dua tantangan mendasar, seorang ibu jelas dituntut untuk semakin memaksimalkan perannya, memberdayakan potensi dirinya sehingga mampu tampil feminim dan maskulin dalam menerjemahkan dan menginternalisasi selera zaman yang mustahil dihindarinya seorang ibu yang hidup para era seperti sekarang ini. Ini artinya, fitrah seorang ibu tidak hanya "dicairkan" dalam lingkup domestik, tetapi juga harus ditebarkan pada ranah publik, seiring dengan semakin kompleks dan rumitnya masalah-masalah yang harus diatasi.
Kata "aku" yang diterjemahkan sebagai indonesia, adalah wujud rasa cinta dan harap indonesia untuk dapat bangikit mencapai perubahan sehingga indonesia mampu tersenyum ^-^ melalui peringatan HARI IBU ini, mari kita renungkan sejenak betapa peran seorang ibu yang selama ini sangat BERKONTRIBUSI dalam "pengkaderan" para pemimpin bangsa yang sering kita abaikan perannya.
Sepanjang sejarah peradaban manusia, peran seorang ibu sangat besar dalam mewarnai dan membentuk dinamika zaman khususnya dalam pendidikan terhadap generasi muda sebagai aset bangsa yang potensial dan strategis dalam memainkan peran kuat dan solutif bagi permasalah negeri ini.
Dalam memperingati hari ibu saat ini, MARI BAHAGIAKAN MEREKA DENGAN CARA MEMANJAKAN IBU KITA, MEMBERIKAN HADIAH KEPADA IBU KITA.......................
DIRGAHAYU IBU INDONESIA ^-^
BY : LEMBAGA KEMUSLIMAHAN KAMMI-SUMUT
MOOOM......I ALWAYS LOVE U

No comments: